MEDAN - Kepala Perwakilan Bank Indonesia Sumatera Utara, IGP Wira Kusuma menyebutkan pertumbuhan ekonomi Sumut pada triwulan I tahun 2024 diperkirakan akan tetap kuat. Hal ini didorong meningkatnya konsumsi masyarakat Sumut. Selain itu, indeks penjualan riil, kinerja konstruksi seiring dengan pemulihan penyaluran kredit ke sektor konstruksi, dan permintaan ekspor dan domestik juga berkontribusi pada pertumbuhan tersebut.
 
"Kalau kita lihat dari sisi demandnya, ternyata pertumbuhan ekonomi Sumatera Utara itu atau Sumatera juga disupport oleh perkembangan konsumsi rumah tangga. Itu juga dari sisi suplaynya ada lapangan usaha perdagangan yang mendukung ini tergambar dari transaksi, khususnya ecoomerce," ujar IGP Wira Kusuma pada Bincang Bareng Media (BBM), Selasa (30/4/2024) di Nusa Dua, Jalan Putri Hijau Medan.
 
Ia juga menyebutkan sumbangsih Sumut, terhadap transaksi ecommerce di Sumut. Hingga Pebruari 2024, baik dari sisi volume transaksi, ini terjadi peningkatan. Transaksi sebesar Rp 19,3 triliun. JIka melihat 
 
"Peningkatan konsumsi rumah tangga sejalan dengan meningkatnya LU perdagangan mampu mendorong peningkatan transaksi digital yang tercermin pada transaksi e-commerce di Sumatera. Selain itu terdapat keunikan pola transaksi yaitu meningkatkan COD & Kredit Tanpa Kartu (Paylater) pada E-Commerce yang disinyalir karena pola belanja Masyarakat yang cenderung memilih kemudahan dalam bertransaksi (belanja dahulu bayar kemudian)," urainya.
 
Transaksi menggunakan COD. ini menunjukkan dari tiga tahun sebelumnya, terjadi peningkatan yang cukup signifikan. Artinya untuk masyarakay Sumut ada kecenderingan masyarakat berbelanja menggunakan uang tunai dengan COD. Ini ada masalah trust juga. 
 
"Jadi masayaarakat memastikan setelah barang diterima dengan lengkapm, sesuai dengan pesanan baru membayar tunai. kelihatan dari sini. sedangkan yang menurun pembayaran melalui, retail seperti Indomaret atau Alfamart," ujarnya. 
 
Sementara dari sisi pergerakan harga pada Maret 2024, inflasi Nasional meningkat, namun terjaga dalam kisaran sasaran. Inflasi IHK Maret 2024 tercatat sebesar 3,05% (yoy) meningkat dari bulan sebelumnya sebesar 2,75% (yoy) namun masih berada dalam kisaran sasaran 2,5±1%.
 
Sedangkan inflasi tahunan Sumatera Utara berada dalam rentang sasaran. Pada Maret 2024 Sumatera Utara mengalami inflasi bulanan (mtm) 0,72%, meningkat jika dibandingkan bulan lalu sebesar 0,41%. Seluruh kabupaten/kota IHK Sumut mengalami inflasi dengan inflasi tertinggi di Labuhanbatu sebesar 1,62% dan terendah di Karo 0,12%.  
Inflasi yang terjaga merupakan hasil dari konsistensi kebijakan moneter serta eratnya sinergi pengendalian inflasi antara Bank Indonesia dan Pemerintah (Pusat dan Daerah) dalam Tim Pengendalian Inflasi Pusat dan Daerah (TPIP dan TPID) melalui penguatan Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan (GNPIP) di berbagai daerah.