MEDAN - Berbagai komunitas di Kota Medan menggelar pelatihan penyelamatan untuk di 'medan sulit', Jumat (26/3/2021).

Komunitas terdiri dari Vertical Rescue Indonesia (VRI) Regional Sumatera, Perkumpulan Pemuda Pemudi Kampung Sejahtera (P3KS), Explore Sumatera, Pewarta Foto Indonesia (PFI) Medan, Sekolah Az-zakiyah Islamic Leadership, Teratai Rescue dan Sumatra Tropical Forest Jurnalism (STFJ) menyelenggarakan workshop tentang Rigging & Basic Vertical Rescue.

Kegiatan tersebut dilaksanakan di Markas Bersama, Jalan Eka Rasmi Komplek Melinjo, Kecamatan Medan Johor, Kota Medan, Provinsi Sumatera Utara.

Pelatihan tali temali dan dasar pertolongan di lokasi yang sulit ini diikuti peserta dari mahasiswa, pemandu arung jeram dan personel dari pemadam kebakaran Kabupaten Deliserdang.

Koordinator Vertical Rescue Indonesia (VRI) Regional Sumatera Irfan Tri Handoko mengapresiasi para peserta yang antusias mengikuti pelatihan dengan materi soal rigging & basic vertical rescue.

Dalam pelatihan tersebut kita menyampaikan spesifik soal simpul dan peralatan yang dipergunakan dalam penyelamatan menggunakan tali temali pada ketinggian maupun medan sulit.

Ada beberapa sistem penyelamatan dalam teknik Vertical Rescue, yakni leading adalah teknik menjangkau korban dengan cara melakukan pemanjatan rintisan dari bawah ke atas dengan memasang pengaman di sepanjang lintasan pada jarak tertentu.

Kemudian abseling biasa disebut juga dengan reppelling adalah teknik menjangkau korban dari titik yang lebih tinggi ke rendah dengan cara menuruni tali.

Traversing yaitu teknik menjangkau korban dengan cara bergerak menyamping, teknik ini hampir sama dengan teknik leading perbedaannya adalah pada arah gerakannya.

Teknik traversing dilakukan saat posisi korban berada sejajar dengan posisi rescuer.

Pemandu Arung Jeram Sumatera Utara, Joni Kurniawan mengatakan pelatihan tali temali dan dasar pengetahuan pertolongan di lokasi sulit ini manfaatnya besar bukan hanya sifatnya pertolongan di ketinggian namun dapat diaplikasikan pada penggiat dan pelaku di berbagai medan. Di antaranya untuk para pemandu arung jeram dan petugas pemadam kebakaran yang melakukan pertolongan menggunakan tali.

"Untuk di sungai beberapa metode pertolongan juga menerapkan prinsip-prinsip seperti Vertical Rescue juga, jadi sangat bermanfaat untuk para pemandu," ujarnya.

Ditambahkannya, kedepannya akan dirancang pelatihan berlanjut dengan meningkatkan keterampilan, di antaranya water rescue, yakni pelatihan di medan berarus.

Karena, Kota Medan diketahui berpotensi bencana banjir sangat tinggi, sehingga dengan pelatihan tersebut bersiap menghadapi kemungkinan dan terampil di berbagai medan dalam melakukan pertolongan.