MEDAN - Universitas Syiah Kuala berhasil menjalankan perannya sebagai tuan rumah olimpiade internasional Internet of Things (IoT) atau Indonesia International Internet of  Things Olympiad 2023, yang diselenggarakan sejak tanggal 13 – 17 Juni 2023 di Gedung AAC Dayan Dawood, Banda Aceh.

President of Indonesian Youth Scientist Association (IYSA) Deni Irawan dalam sambutannya saat closing ceremony kegiatan ini mengatakan, dirinya sangat mengapresiasi dan berterima kasih atas kinerja USK dalam menyukseskan kompetisi IoT internasional ini.

Menurutnya, Olimpiade IoT ini adalah bentuk komitmen bersama secara global dalam mendukung lahirnya talenta muda di bidang IoT. Oleh karena itu, Deni Irawan berharap dari kegiatan ini bisa melahirkan semangat inovasi dan kolaborasi di tingkat global, sehingga kehadiran IoT ini bisa memberi pengaruh positif bagi dunia.

Sementara itu Ketua Kantor Urusan Internasional (KUI) USK Dr. Muzailin Affan, M.SC mengatakan, dirinya mewakili pimpinan USK menyampaikan terima kasih atas kepercayaan yang diberikan IYSA kepada USK untuk menjadi tuan rumah event ini.

“Dengan senang hati dan bangga saya menyampaikan terima kasih yang tulus kepada semua pihak yang telah mensukseskan acara ini. Kesuksesan acara ini sejatinya adalah kesuksesan kita bersama,” ucapnya di Banda Aceh, Sabtu (17/6/2023).

Muzailin mengatakan, seluruh rangkaian kegiatan Olimpiade IoT ini mendapat sambutan yang antusias baik dari peserta maupun pengunjung yang hadir. Karena dalam kegiatan ini, peserta menunjukkan kecerdikan dan kreativitasnya sehingga para juri harus menilainya dengan cermat.

“Komitmen mereka untuk bidang IoT ini tidak diragukan lagi. Hal ini secara tidak langsung telah menetapkan standar tinggi pada Olimpiade IoT mendatang,” ucapnya.

Untuk itulah, Muzailin menilai, Olimpiade IoT Internasional ini merupakan batu loncatan untuk menuju kompetisi yang lebih kuat dan berdampak lagi di masa mendatang.

“Kami yakin bahwa ikatan yang terjalin dan pengetahuan yang diperoleh selama acara ini, akan mendorong kita menuju masa depan yang lebih cerah. Di mana IoT terus merevolusi industri dan meningkatkan taraf hidup,” ucapnya.

Olimpiade Internasional IoT ini, melibatkan peserta dari 13 negara, yaitu Vietnam, Thailand, Iran, Filipina, Malaysia, Afrika Selatan, Turkey, Indonesia, Meksiko, Bangladesh, Timor Leste, Uni Emirat Arab and Azerbaijan. Para peserta tersebut, terbagi dalam 75 tim yang mengikuti kompetisi ini secara daring dan 25 peserta lainnya hadir secara offline di USK.*